Pasir

Pasir

Pasir adalah salah satu jenis bahan bangunan paling penting yang harus ada dalam setiap proses pembangunan. Material bangunan ini berbentuk butiran dengan besaran yang sudah ditentukan. Meskipun besarnya butiran pasir ditentukan, ada beberapa jenis pasir berbeda yang digunakan untuk material bangunan. Jenis berbeda untuk pasir inilah yang menjadikan butiran hingga fungsi pasir berbeda. Pasir dengan butiran yang lebih kasar misalnya, memiliki fungsi berbeda dari pada jenis pasir dengan butiran halus dan ukuran kecil. Untuk itu sebelum memulai proses membangun apapun, mengetahui perbedaan jenis dan fungsi pasir menjadi sangat penting. Mengingat besarnya pengaruh jenis pasir ini sendiri dengan fungsi dan kegunaannya.
Secara pengertian, pasir adalah agregat dengan butiran berukuran mulai dari 0,0625 hingga 2 milimeter. Pasir terbuat dari kandungan silikon dioksida serta berasal dari batuan kapur.

Fungsi Pasir
Fungsi pasir adalah suatu bahan material yang digunakan sebagai bangunan untuk merekatkan semen.
Selain itu pasir juga menjadi bahan utama untuk membuat batako serta batu bata. Lebih jauh lagi mengenai fungsi agregat satu ini akan bergantung dari jenis pasir yang digunakan. Tak hanya jenis pasir saja yang menjadi penentu dari fungsi agregat material bangunan ini sendiri.


Seperti yang disebutkan pada Standar Nasional Indonesia (SK SNI – S – 04 – 1989 – F ; 28), ada beberapa persyaratan penting untuk pasir yang digunakan pada bahan bangunan diantaranya :
1. Agregat pasir halus sebaiknya terdiri dari butiran dengan tekstur tajam dan keras. Indeks kekerasan untuk jenis pasir ini adalah < 2.2
2. Bila pasir digunakan dengan Natrium Sulfat maka bagian yang hancur maksimal sebesar 12 persen
3. Bila pasir digunakan dengan Magnesium Sulfat maka bagian yang hancur maksimal sebesar 10 persen
4. Standar pasir adalah tidak boleh memiliki kandungan lumpur lebih dari 5 persen
5. Jika agregat pasir memiliki kandungan lebih dari 5 persen, maka harus dicuci lebih dulu
6. Tak boleh terdapat terlalu banyak kandungan bahan organis di dalam pasir. Sebelumnya pasir harus melalui percobaan warna Abrans-Harder menggunakan larutan jenuh NaOH 3 persen.
7. Untuk susunan jenis pasir butir besar harus memiliki kehalusan modulus 1,5 hingga 3,8. Pasir juga terdiri dari butir-butir yang berbeda
8. Pasir harus memiliki reaksi alkali negatif untuk membuat beton dengan keawetan tingkat tinggi
9. Pasir dari laut tidak diperbolehkan digunakan untuk agregat pasir halus untuk beton bermutu. Kecuali terdapat petunjuk khusus dari lembaga pemerintahan bahan bangunan yang sudah diakui
10. Pasir agregat halus yang akan digunakan untuk spesi terapan serta plesteran harus memenuhi persyaratan dari pasir pasangan lebih dulu


Jenis Pasir
1. Pasir Beton

Karakteristik  dan Sifat Pasir Beton:
Untuk pasir jenis ini, terdapat karakteristik dan sifat pasir yang khusus yakni warnanya yang abu-abu gelap hingga kehitaman. Selain itu juga jenis pasir ini memiliki tingkat kehalusan yang tinggi. Pasir beton memiliki butiran-butiran mineral keras dan tajam berukuran antara 0,075 – 5 mm, jika terdapat butiran berukuran lebih kecil dari 0,063 mm tidak lebih dari 5% berat. Ketika dipegang, akan terasa begitu halus. Ciri khas lain dari jenis pasir beton adalah pada saat digenggam, pasir tidak membentuk gumpalan dan akan kembali buyar.


Untuk mendapatkan kekuatan beton yang optimal maka pasir harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
• Pasir beton harus bersih, bila diuji dengan larutan pencuci khusus, tinggi endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan tidak kurang dari 70%.
• Kadar butiran yang lewat ayakan 0,063 mm (kadar lumpur) tidak boleh lebih dari 5% berat.
• Angka kehalusan butir (FM) terletak antara 2,2 – 3,2 bila diuji dengan rangkaian ayakan 0,16 ; 0,315; 0,63; 1,25; 2,50; 0,5 dan 10 mm, fraksi yang lewat ayakan 0,3 mm minimal 15% berat.
• Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton. Untuk memeriksanya pasir direndam pada cairan 3% NaOH, cairan di atas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding.
• Kekekalan terhadap larutan Na4SO4; fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari 12% berat. Kekekalan terhadap larutan MgSO4; fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari 10% berat.
• Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi pasir terhadap alkali harus negatif.


Fungsi Pasir Beton:
Karakteristik pasir dengan butiran yang halus seperti pasir beton sangat cocok digunakan untuk menguatkan dan merekatkan material bangunan lain. Untuk itu pasir beton memang menjadi salah satu agregat penting untuk merekatkan batu bata dan juga batu, memplester dinding rumah, pengecoran dinding dan fondasi bangunan. Teksturnya yang halus membuat hasil plesteran dengan jenis pasir ini lebih halus. Selain itu pasir beton juga seringkali digunakan sebagai material agregat halus dalam pembuatan beton precast.
Beberapa komponen yang menggunakan material ini yaitu : kanstin, u-ditch, pagar beton, box culvert dan buis beton.


2. Pasir Pasang

Karakteristik & Sifat Pasir Pasang :
Pasir jenis ini akan terasa jauh lebih halus dari pada pasir beton.
Selain karakteristik butiran dengan ukuran agregat yang lebih kecil dan halus, pasir pasang ini pun memiliki elemen yang lebih padat. Karena itu ketika menggenggam pasir ini dan mengepalkannya, pasir tidak akan ambyar kembali alias tetap akan terkepal (gumpal).


Fungsi Pasir Pasang :
Dengan karakteristik jenis pasir ini yang mudah menggumpal namun memiliki karakter yang halus menjadikan pasir pasang cocok dipadukan dengan pasir beton. Kedua jenis pasir adalah untuk membuat campuran pondasi lebih kuat serta hasil akhir plesteran dinding lebih halus berkat karakter butirannya yang lebih kecil.


3. Pasir Jebrod (Pasir Merah)

Karakteristik & Sifat Pasir Jebrod :
Seperti namanya, warna pasir ini memang berwarna merah atau keoranyean. Pasir ini kerap kali disebut dengan nama pasir Jebrod. Salah satunya karena asalnya dari Jebrod, Cianjur, meskipun ada juga yang berasal dari Sukabumi. Karakter pasir ini kasar dengan butiran yang besar, bila digumpalkan pasir tidak akan berubah bentuk dan tidak ambyar.


Fungsi Pasir Jebrod :
Karakter pasir merah yang kasar namun memiliki partikel yang kecil dan erat, menjadikan jenis pasir ini cocok untuk menambah daya rekat bangunan. Untuk itu, pasir merah kerap kali digunakan untuk pengecoran bersama dengan pasir beton. Beberapa komponen yang menggunakan material ini yaitu : paving block, grass block, tutup u-ditch dan tiang pancang beton.


4. Pasir Elod

Karakteristik & Sifat Pasir Elod :
Ada beberapa hal yang menjadikan pasir elod akan terasa berbeda dengan jenis pasir lain yang ada di atas, pertama dari warna. Warna jenis pasir ini hitam kelam meskipun ada yang berwarna abu-abu gelap. Asal warna gelap tersebut disebabkan karena pada pasir masih terdapat kandungan tanah. Sehingga terasa ketika digenggam. Selain itu juga, pasir elod memiliki butiran yang kecil dan halus. Karakter butirannya lebih halus dari pada pasir pasang dan juga pasir beton.
Fungsi Pasir Elod :
Pasir elod tak bisa digunakan untuk material bangunan karena terdapat kandungan tanah di dalamnya. Sebaliknya, jenis pasir ini jadi bahan utama membuat batako. Meskipun ada juga yang mencampurkan jenis pasir ini dengan pasir beton sebagai pelesteran dinding.


5. Pasir Sungai

Karakteristik & Sifat Pasir Sungai :
Jenis pasir satu ini berasal dari sungai dan memiliki ukuran butiran yang tidak terlalu besar maupun kecil. Ukuran butiran agregat satu ini antara 0,063 mm hingga 5 mm. Pasir sungai diambil langsung dari sungai dan biasanya merupakan hasil gigisan dari batuan sungai yang keras serta tajam.


Fungsi Pasir Sungai :
Sesuai dengan karakteristiknya, pasir satu ini digunakan untuk campuran pengecoran dan juga fondasi rumah. Menggunakan pasir sungai dipercaya menjadikan pondasi lebih kuat dan tahan lama.

6. Pasir Jawilan


Pasir Jawilan memiliki bentuk hampir serupa dengan pasir yang berasal dari Lampung, tetapi dengan perbedaan adanya sedikit campuran bijihh pasir berwarna hitam di dalamnya. Seperti halnya pasir putih pada umumnya, pasir Jawilan ini mengandung Silica dalam jumlah yang cukup besar sehingga dalam penggunaanya pasir ini dapat mudah tercampur dengan semen.
7. Pasir Mundu


Pasir Mundu dengan dengan ciri khas warnanya yang agak kecokelatan dan tekstur butirannya yang tidak terlalu kasar banyak diminati masyarakat untuk melakukan pekerjaan renovasi maupun membangun rumah tinggal. Pasir Mundu terbilang cukup baik kualitasnya, dengan harga yang relatif murah sehingga pekerjaan pembangunan suatu konstruksi gedung, rumah maupun sarana lainnya menjadi lebih hemat dan efisien.
8. Pasir Rangkas


Pasir Rangkas adalah pasir yang berasal dari daerah di provinsi Banten yang bernama Rangkas bitung, pasir jenis ini memiliki mutu yang cukup baik terutama sebagai bahan campuran adukan pembentuk beton ataupun sebagai bahan campuran adukan biasa.
Pasir putih rangkas mempunyai ciri khas yang sangat berbeda dan unik ketimbang jenis pasir bangunan lainnya. Meskipun tidak berasal dari kawasan laut ataupun pantai namun teksturnya sangat halus. Selain itu warna dari pasir rangkas juga putih terang sehingga terlihat bersih. Kandungan lumpur dan juga bebatuan atau kerikil di dalamnya sangat kecil sekali, hanya sekitar 9 persen saja tiap m3. Oleh sebab itulah penggunaannya menjadi sangat hemat, apalagi jika dipakai untuk campuran semen dan beton. Jadi, tak heran kalau pasir tersebut diincar oleh para pemborong proyek atau pengusaha pembuat genteng, batako, hebel, ataupun beton.
Kelebihan dari pasir asal Provinsi Banten ini yaitu tidak memerlukan terlalu banyak penyiraman, khususnya ketika pengerjaan acian tembok. Hal ini bisa membantu tukang dalam menghemat tenaga dan juga air sehingga prosesnya lebih cepat. Plesteran tembok dengan menggunakan pasir putih rangkas juga menghasilkan tekstur yang sangat halus dan rapi. Ini disebabkan karena karakteristik dari pasir itu sendiri mengandung sedikit kerikil dan bebatuan kecil.
Pertimbangan Memilih Pasir
Untuk memiih jenis - jenis pasir yang ada di Indonesia sebagai bahan bangunan perlu mempertimbangan lebih banyak hal. Hal penting dalam memilih pasir yang sangat penting ialah:


• Ketersediaan pasir di pasaran
Di wilayah tertentu, ketersediaan pasir sangat terbatas, lantaran jarak antara penghasil pasir yang jauh. Hal ini juga akan turut mempengaruhi harga. Maka mempertimbangkan ketersediaan dilakukan saat perencanaan. Hasilnya, konstruksi tak akan terhambat karena sudah ada jaminan bahwa pasir yang dipilih jumlahnya mencukupi.


• Penampilan
Ini adalah hal yang tak kalah penting. Dalam perencanaan konstruksi, pilih pula pasir berdasarkan penampilan. Karena jenis-jenis pasir yang ada di Indonesia sangat beragam, bisa dengan mempertimbangkan masing-masing mulai dari warna dan karakteristiknya.

Tips : Pasir harus ditempatkan dalam ruang yang terlindung dari hujan dan terik matahari dan ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak menjadi degresi.





































































































Quick Sale

Online Booking