Lanjutan dariKanstin / Kerb
Perbedaan tipe kereb didasarkan pada tinggi dan perbedaan tinggi dinding dalam, kelandaian muka, tingkat halangan yang mungkin ditimbulkan oleh komponen vertikal, dan ada tidaknya lubang masuk (inlet) untuk mengalirkan air. Dari variasi parameter tersebut, kereb terdiri atas 4 tipe utama, yaitu:
a) kereb tegak;
b) kereb miring;
c) kereb penghubung, dan;
d) kereb peninggi.
Kereb tegak (tipe A1)
Kereb tipe ini terdiri dari dua jenis, yaitu kereb tegak dengan komponen horizontal dan kereb tegak tanpa komponen horizontal.
Kereb tegak dengan komponen horizontal (tipe A1h)
Kereb tegak berbentuk dasar segitiga tegak lurus terpancung. Bagian dalam kereb adalah dinding tegak lurus, sedangkan muka kereb adalah dinding dengan kemiringan 80,50 terhadap alas kereb.
Kereb tegak tanpa komponen horizontal (A1nh)
Kereb tegak berbentuk dasar segitiga tegak lurus terpancung. Bagian dalam kereb adalah dinding tegak lurus, sedangkan muka kereb adalah dinding dengan kemiringan 80,5o hingga mencapai dasar kereb.
Kereb tegak dengan bukaan (tipe A2)
Bentuk kereb tegak ini sama dengan kereb tipe A1, dimana pada bagian tengah komponen horizontal diberi lubang dengan ukuran 300 mm memanjang dan 150 mm melintang yang difungsikan sebagai inlet parit menuju drainase.
Kereb tegak tanpa komponen horizontal dengan bukaan (tipe A2nh)
Kereb ini memiliki bentuk permukaan yang sama dengan kereb tipe A1nh, dimana pada bagian bawah dari muka kereb memiliki lubang persegi panjang berukuran 300 mm memanjang dan 150 mm melintang yang berfungsi sebagai inlet parit menuju system drainase.
Kereb miring (tipe B1)
Kereb ini memiliki dinding dalam tegak lurus dan muka kereb relatif landai dengan profil atas lengkung memotong dinding dalam.
Kereb miring dengan bukaan (tipe B2)
Kereb ini memiliki bentuk permukaan yang sama dengan kereb tipe B2, hanya pada bagian tengah dari panjang kereb memiliki lubang persegi panjang berukuran 300 mm memanjang dan 150 mm melintang yang berfungsi sebagai inlet parit menuju sistem drainase.
Kereb peninggi (tipe C)
Kereb ini berbentuk dasar persegi panjang terpancung. Dinding dalam tegak lurus dan dinding luar memotong dinding dalam tegak lurus; melandai; dan memotong alas secara tegak lurus.
Kereb penghubung tegak (tipe D1)
Kereb ini memiliki bentuk dasar yang sama dengan kereb tipe A1 hanya sisi atas dinding dalam menurun atau meninggi untuk memberikan kelandaian yang cukup bagi pejalan kaki, kursi roda atau kendaraan tak bermotor lainnya. Kereb ini terdiri atas empat tipe, yaitu:
a) tipe D11T adalah kereb tegak dengan sisi atas dinding dalam menurun. Ketinggian bagian kiri dinding dalam kereb ini adalah 350 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 275 mm. Kereb ini dipergunakan untuk menghubungkan kereb tipe A1 dengan kereb tipe D12T;
b) tipe D12T adalah kereb tegak dengan ketinggian bagian kiri dinding dalam 275 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 200 mm. Kereb ini digunakan untuk menghubungkan kereb tipe D11T dengan kereb tipe C;
c) tipe D11N adalah kereb tegak dengan ketinggian bagian kiri dinding dalam 275 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 350 mm. Kereb ini digunakan untuk menghubungkan kereb tipe A1 dengan kereb tipe D12N;
d) tipe D12N adalah kereb tegak dengan ketinggian bagian kiri dinding dalam 200 mm, sedangkan bagian kanan dinding dalam 275 mm. Kereb ini digunakan untuk menghubungkan kereb tipe D11N dengan kereb tipe C.
Kereb penghubung miring (tipe D2)
kereb ini memiliki bentuk yang sama dengan tipe B1 hanya sisi atas dinding dalam kereb menurun atau menaik untuk memberikan kelandaian cukup bagi pejalan kaki, kursi roda, atau kendaraan tak bermotor lainnya. Kereb ini terdiri atas 4 tipe, yaitu:
– tipe D21T, kereb yang menghubungkan kereb tipe B1 dengan kereb tipe D22T;
– tipe D22T, kereb yang menghubungkan kereb tipe D21T dengan kereb tipe C2;
– tipe D21N, kereb yang menghubungkan kereb tipe B1 dengan kereb tipe D22N;
– tipe D22N, kereb yang menghubungkan kereb tipe D21N dengan kereb tipe C2;
Saringan bukaan
Bukaan pada kereb tegak tipe A2 dan kereb miring tipe B2 harus dilengkapi dengan penutup berupa saringan dari bahan besi tuang (cast iron) untuk menghindarkan terperosoknya kendaraan dan masuknya sampah ke dalam sistem drainase. Saringan ini harus dilas pada kerangka bukaan yang ada atau diberi kunci untuk menghindarkan hilang atau lepasnya saringan. Saringan harus cukup kuat untuk menahan beban kendaraan dan dapat dipasang dengan rapih pada bukaan. Saringan memiliki ketebalan sekurang-kurangnya 20 mm dengan ukuran lubang ≤ 25 mm.