Lanjutan dari Metode Pengecoran dan Pemadatan Beton
Standar pencampuran ini hanya untuk beton normal (dengan berat jenis 2200 kg/m3-2500 kg/m3) dan tidak menggunakan bahan tambahan. Pencampuran dengan bahan tambahan diatur oleh petunjuk penggunaan bahan tambahan yang digunakan.
Alat pencampur yang digunakan harus mempunyai alat pemutar dengan mesin, baik mollen, winget, pan mixer, atau batching plant, yang dibagi dalam dua golongan, yaitu :
1. Golongan 1: Mesin pencampur dengan blade berputar sendiri, contoh: pan mixer dan batching plant
2. Golongan 2: Mesin pencampur dan blade berputar bersamaan, contoh: mollen dan winget
Syarat-syarat pencampuran beton Site Mix adalah sebagai berikut :
a. Semua bahan beton harus diaduk secara seksama hingga campuran seragam dan harus dituangkan seluruhnya sebelum pencampur diisi kembali.
b. Outlet mixer jangan sampai menimbulkan segregasi waktu beton dituang.
c. Beton siap pakai harus dicampur dan diantarkan sesuai persyaratan SNI 03-4433-1997. Spesifikasi beton siap pakai atau ASTM C685. Spesifikasi untuk beton yang dibuat melalui penakaran volume dan pencampuran menerus
d. Adukan beton yang dicampur di lapangan harus dibuat sebagai berikut:
• Urutan pemasukan material kedalam mesin pencampur harus dimulai dengan agregat kasar, agregat halus kemudian semen. Setelah semen dimasukkan, putar mesin pengaduk selama ½ menit kemudian baru dimasukkan air (air dan bahan tambahan, bila tidak terdapat ketentuan lain tentang penggunaan bahan tambahan). Kemudian lakukan pengadukan sesuai waktu yang ditentukan.
• Mesin pencampur harus diputar dengan kecepatan yang disarankan oleh pabrik pembuat. Jika tidak ada, dapat menggunakan pendekatan pada tabel dibawah
Standar waktu minimum pemutaran alat Pencampur beton antara lain :
a. Pencampuran harus dilakukan secara terus-menerus selama sekurang-kurangnya 1,5 menit setelah semua bahan berada dalam wadah pencampur, kecuali bila dapat diperlihatkan bahwa waktu yang lebih singkat dapat memenuhi persyaratan uji keseragaman campuran SNI 03-4433-1997. Spesifikasi beton siap pakai.
b. Pengolahan, penakaran dan pencampuran bahan harus memenuhi aturan yang berlaku pada SNI 03-4433-1997. Spesifikasi beton siap pakai.
c. Catatan rinci harus disimpan dengan data-data yang meliputi:
i. Jumlah adukan yang dihasilkan
ii. Proporsi bahan yang digunakan
iii. Perkiraan lokasi pengecoran pada struktur
iv. Tanggal serta waktu pencampuran dan pengecoran
e. Toleransi berat pencampuran bahan beton:
• Semen dan air +/-2%
• Pasir +/-3%
• Agregat kasar +/-5%
• Air +/-2%
• Aditif +/-5%