Pigment dan Solvent

Pigment dan Solvent

Lanjutan dari Cat

PIGMENT

Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya tampaksebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak menghasilkan warna tertentu sehingga berbeda dari zat-zat pendar (luminescence).

Molekul pigmen menyerap energi pada panjang gelombang tertentu sehingga memantulkan pajang gelombang tampak lainnya, sedangkan zat pendar memancarkan cahaya karena reaksi kimia tertentu.

Berdasarkan fungsinya, pigment dibagi menjadi:

• Pigment warna, berfungsi menambah warna dan memberikan daya tutup

• Pigment terang, berfungsi menambah warna-warni metalik pada cat

• Pigment extender, berfungsi menambah kekuatan cat pd bodi, menghasilkan viscositas dan mencegah pengendapan

• Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi kilap, terutama pada cat jenis doof.

Sifat yang dimiliki pigment antara lain:

• Mass Color/Mass Tone, menunjukkan warna dari pigmen yang digunakan dalam kekuatan penuh (fullstrength).

• Tinting Strength, yaitu kemampuan (relatif) suatu pigmen memberikan warna pada suatu basis putih.

• Oil Absorption, adalah nilai yang mengindikasikan jumlah Linseed Oil yang diperlukan untuk membasahi suatu pigmen.

• Hiding Power / Daya tutup, kemampuan suatu pigmen untuk menutupi subtrate yang mempunyai warna kontras (biasanya Hitam dan Putih / Black & White).

• Lightfastness, sifat ini berhubungan dengan cat eksterior, karena energi radiasi dari sinar matahari merupakan sumber penyebab perubahan warna. Sinar Ultra violet dari sinar matahari lebih merusak terhadap perubahan warna dan kekuatan lapisan cat disbanding radiasi spectrum warna.

• Exterior durability, ketahanan terhadap cuaca (Exterior durability) dari resin pengikat dalam sistim pelapisan / coating sering kali menentukan tingkatcolorfastness dari pigmen, karena kerusakan resin pengikat menyebabkan pengapuran pigmen yang menghasilkan tampak pudar yang tidak  bergantung dengan ketahanan dari pigmen.

• Bleeding, timbul bila suatu cat warna muda biasanya putih, diapplikasikan terhadap suatu sistim (cat dasar) warna tua yang mengadung pigmen organik yang dapat larut biasanya merah atau maroon.

• Daya tahan alkali dan keasaman kuat, sifat ini biasanya berpengaruhnya pada saat cat telah diapplikasikan.

Berdasarkan jenisnya, pigment terbagi atas:

• Organic Pigment

Pigment yang terbentuk dari senyawa-senyawa organic (karbon)

Contoh : Fast Red 2R - Pigment Red 21, Lithol Rubine BK (Carmine 6B) - Pigment Red 57:1 (15850:1), Phthalocyanine Blue, dsb.

• Anorganic Pigment

Terbentuk dari mineral-mineral atau garam-garaman logam yang terbentuk secara alami (bahan galian) ataupun dari hasil reaksi kimia di pabrik. Pada jenis ini dikenal true pigment (atau disebut sebagai pigment saja) dan extender atau filler.

Contoh : true pigmen (middle chrome-pigment yellow 34), extender (kaolin clay), metallik (bronze powder).

Fungsi pigment antara lain:

•     Sebagai zat pewarna

•     Memberi daya tutup

•     Anti korosi

Pigmen yang digunakan dalam pembuatan cat tembok :

•     Titanium Dioxide (TiO2)

Pigment yang paling dominan pada pembuatan cat tembok Tipe yang dipakai adalah tipe polished, dimana mineral Titanium Rutile dimurnikan, kemudian dipoles dengan bahan kimia tertentu sehingga menghasilkan pigment yang tahan terhadap sinar ultra violet atau UV (non yellowing).

•     Inorganic Pigment

Kebanyakan inorganic pigment adalah berasal dari metal based, sehingga memiliki ketahanan terhadap sinar UV. Selain itu, ketahanan terhadap panas juga tinggi, tetapi untuk aplikasi cat tembok, ketahanan panas tidak terlalu penting.

•     Organic Pigment

Organic pigmentmemiliki unsur karbon yang dominan. Jenis warna yang dihasilkan dari organic pigment umumnya cerah dan memungkinkan adanya variasi warna yang menarik. Untuk pemakaian pigment jenis ini di dalam cat tembok, harus diperhatikan baik-baik jenis aplikasinya (interior-exterior), dan juga light-fastness organic pigment yang dipilih harus sesuai, agar dapat dihasilkan cat tembok dengan kualitas yang diharapkan.

SOLVENT

Dengan penambahan sulvent yang tepat dengan takaran yang pas, maka cat bisa menggunakan kuas, dispray atau dilumuri langsung pada objek yang akan mau di cat. Komposisi sulvent yang tepat dan benar sangat memberi pengaruh yang sangat besar optimal pada mekanisme penguapan dari solvent-solvent yang ada, sehingga membentuk flim yang karakteristik, baik textur permukaanya, maupun kecepatan keringnya.

Ketika membicarakan sulvent pasti tidak jauh pasti ada yang namanya thinner, karena keduanya sangat berkaitan satu sama lain. Thinner merupakan campuran beberapa sulvent yang dipakai untuk melarutkan resin di dalam cat atau mengencerkan cat selama penggunaan masih berjalan.

Penggolongan solvent berdasarkan struktur kimianya yaitu :

•     Hidrokarbon

Sesuai namanya hidrokarbon terdiri dari sulvent-sulvent dimana unsurnya hidrogen (H) dan carbon (C) itu diya struktur dasarnya. Pada golongan ini di bagi lagi menjadi dua yaitu : aliphatis, aromantis dan halogenated hidrokarbon. Pada golongan aliphantis dibagi lagi menjadi aliphantis jenuh (saturated) dan tidak jenuh (unsaturated). Dalam sulvent-sulvent ini berasal dari distrilasi minyak bumi merupakan campuran dari beberapa golongan (bukan senyawa murni), sehingga titik didihnya range minimum sampai maksimum.

•     Oksigenated sulvent

Oksigenated solvent atau solvent dengan atom oksigen adalah solvent-solvent yang struktur kimianya mengandung atom oksigen. Termasuk dalam kategori ini adalah golongan ester, ether, katone dan alkohol.

Faktor-faktor yang sangat penting dalam solvent dengan menjalankan fungsinya didalam cat adalah kemampuannya dalam melautkan resin, kemudian dalam larutan yang stabil dan homogen. Beberapa parameter dalam hubungan larutan sulvent sebagai berikut :

•     Solubility Parameter solvent

Solvent hidrokarbon mempunyai hubungan yang proporsional dengan harga Kauri Butanol (KB), sehingga semakin besar harga KB-nya, semakin besar solubility parameternya atau dengan kata lain semakin besar pula daya larut solvent tersebut. Cara untuk menentukan daya larut solvent-solvent hidrokarbon adalah dengan cara Titik Anilin (TA), ketika semakin rendah TA, maka semakin besar daya larut solvent tersebut.

•     Hidrogen bonding index

Hidrogen bonding index merupakan ukuran kekuatan ikatan antara atom-atom hidrogen (relatif positif) dan atom-atom negatif seperti oksigen dalam solvent tersebut. Solvent-solvent hidrokarbon mempunyai harga rendah dan jenis alkohol mempunyai harga yang tinggi, sedangkan lainnya berkisar di diantara dua jenis solvent tersebut.

•     Dipole moment

Dipole moment adalah suatu solvent yang tergantung dengan nilai konstanta dielektriknya. Pada umumnya semakin polar suatu bahan yang dilarutkan akan  semakin polar juga bahan pelarutnya.

Quick Sale

Online Booking