Gerakan Tanah

Gerakan Tanah

Proyek konstruksi seperti konstruksi bangunan, jalan, jembatan dan semua beban struktural akan ditanggung oleh tanah. Oleh karena itu, tanah harus memiliki daya dukung yang baik untuk menahan beban diatasnya. Selain itu, sifat fisik tanah yang baik juga menjamin kekuatan sebagai kapasitas daya dukung tanah.
Selain itu, sifat-sifat tanah ini juga memungkinkan seorang insinyur untuk menentukan seperti kapasitas daya dukung tanah, kelembaban tanah, tekanan tanah baik secara horizontal atau vertikal, jumlah tekanan pori, dan bahkan air tanah.
Penggunaan Geosintetik juga membantu sebagai sarana untuk membantu memperbaiki sifat-sifat tanah seperti lereng lereng atau lereng lereng, subgrade jalan, sanitary landfill liners dan sebagainya.

Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinyatanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperansebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerakmengikuti lereng dan keluar lereng.


Jenis Tanah Longsor
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok,runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasipaling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.


1. Longsoran Translasi


Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata ataumenggelombang landai.


2. Longsoran Rotasi

Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.


3.Pergerakan Blok

Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerakpada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu.


4. Runtuhan Batu

Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas.Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.


5. Rayapan Tanah

Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergeraklambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenistanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktuyang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.


6. Aliran Bahan Rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerakdidorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung padakemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah danmampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempatbisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai disekitar gunungapi.


Gejala umum tanah longsor
• Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
• Biasanya terjadi setelah hujan.
• Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
• Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.


Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.


Faktor-faktor Penyebab Tanah Longsor
1. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karenameningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan. Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanahdengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena airakan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah.


2. Lereng Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong.Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, airlaut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.


3. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220.Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.


4. Batuan yang Kurang Kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan.


5. Jenis Tata Lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.


6. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan,getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah anah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.


7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 22 derajat mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.


8. Adanya Beban Tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya kearah lembah.


9. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal.


10. Adanya Material Timbunan pada Tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.


11. Bekas Longsoran Lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal ataupada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:
• Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuktapal kuda.
• Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.
• Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.
• Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.
• Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama.
• Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan danlongsoran kecil.
• Longsoran lama ini cukup luas.


12. Adanya Bidang Diskontinuitas (Bidang Tidak Sinambung)
Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri:
• Bidang perlapisan batuan
• Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar
• Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat.
• Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).
• Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat.
Bidang - bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsisebagai bidang luncuran tanah longsor.


13. Penggundulan Hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang.


14. Daerah Pembuangan Sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampahdalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor
























































































































Quick Sale

Online Booking