Orgonite (Part 3 - Piezoelektrik)

Orgonite (Part 3 - Piezoelektrik)

Logam spiral dalam lapisan organik berfungsi sebagai ribuan insulator untuk menyerap radiasi elektromagnetik yang bersifat merugikan atau Deadly Orgone Radiation (DOR)

sedangkan

Kristal bekerja secara efisien sebagai converter dan pemancar energi eterik atau Positif Orgone Radiation (POR).

Secara teori, kristal akan mengeluarkan kemampuan alaminya berupa vibrasi (piezoelektrik) yang akan memberikan manfaat positif terhadap lingkungan sekitarnya berupa kesehatan, kedamaian, kreatifitas, memperkuat titik chakra di tiap makhluk hidup dan manfaat spiritual.

Mekanisme Orgonite

Lapisan serutan logam dalam lapisan resin berfungsi sebagai ribuan insulator untuk menyerap radiasi elektromagnetik yang bersifat merugikan atau Deadly Orgone Radiation (DOR). Semakin beragam ukuran serutan yang digunakan berarti akan semakin beragam pula frekuensi elektromagnetik yang diserap. Semakin banyak serutan logam dalam lapisan insulasi resin, maka akan semakin banyak juga radiasi elektromagnetik yang bisa diserap.

Kristal akan menghasilkan energi listrik statis ketika ditekan atau ditekuk. Sifat ini yang disebut efek piezoelektrik kristal. Ada kristal tertentu yang selalu mengalami piezoelektrik bahkan tanpa ditekan, hal ini biasanya karena kristal tersebut tumbuh di tempat yang ekstrim dengan temperature yang sangat panas dan tekanan yang sangat tinggi serta memiliki usia yang sangat tua.

Efek piezoelektrik inilah yang nantinya akan menghasilkan medan elektrik akibat perubahan bentuk struktur kristal. Walaupun perubahan materi ini sangat kecil (kristal di habitatnya yang alami tumbuh 1mm setiap 100tahun), tapi menghasilkan energi yang pengaruhnya cukup bermanfaat.

Medan elektrik yang dihasilkan kristal akan membuat radiasi elektromagnetik yang diserap akan terpolarisasi dan berubah menjadi panas. Peristiwa inilah yang disebut elektrostriksi kristal, untuk kemudian dilepas lagi melalui ujung terminal positif kristal menuju keluar orgonite. Saat itu energi yang dilepas sudah berubah sifat menjadi aman. Semua benda yang bisa menghasilkan efek piezoelektrik juga bersifat sebagai insulator listrik (elektrostriksi), tapi tidak semua insulator bisa menghasilkan efekpiezoelektrik. Proses inilah yang diyakini membuat orgonite berfungsi begitu efektif sebagai pembangkit energi positif karena adanya kristal.

Definisi Piezoelektrik

Piezoelektrik adalah muatan yang terakumulasi dalam bahan padat tertentu (terutama kristal kuarsa, keramik tertentu dan materi biologis seperti tulang manusia, DNA dan berbagai protein) dalam menanggapi pengaruh luar berupa strain mekanik (deformasi) atau stres. Beberapa bahan memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik ketika mengalami stres mekanik. Hal ini disebut “efek Piezoelektrik”.

Stres ini dapat disebabkan oleh memukul atau memutar materi yang hanya cukup untuk merusak kisi kristal tanpa tanpa mematahkan. Kata piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Hal ini berasal dari kata Yunani “piezo” atau “piezein”, yang berarti “untuk memeras atau tekan”, dan “elektrik” atau elektron, yang merupakan singkatan dari “amber”, sumber kuno muatan listrik.

Konsep Kerja Piezoelektrik

Kristal piezoelektrik terdiri dari beberapa domain interlocking yang memiliki muatan positif dan negatif. Domain ini simetris dalam kristal, menyebabkan kristal secara keseluruhan menjadi netral. Efek piezoelektrik terjadi ketika keseimbangan muatan dalam kisi kristal dari material terganggu. Ketika tidak ada stres yang diterapkan pada materi, muatan positif dan negatif akan merata dan sehingga tidak ada perbedaan potensial. Ketika kisi telah sedikit diubah (ketika stres diterapkan pada kristal), ketidakseimbangan muatan terjadi yang menciptakan perbedaan potensial, sering mencapai beberapa ribu volt. Bahkan sedikit kecil kristal piezoelektrik dapat menghasilkan tegangan dalam ribuan. Namun, saat ini sangat kecil dan hanya menyebabkan kejutan listrik kecil. Efek piezoelektrik balikan terjadi ketika medan elektrostatik yang diciptakan oleh arus listrik menyebabkan atom dalam material sedikit bergerak.

Sifat Piezoelektrik

Sifat efek piezoelectric berkaitan erat dengan terjadinya momen dipol listrik pada suatu padatan. Efek tersebut juga dapat dirangsang untuk ion di situs kisi kristal dengan lingkungan yang “asimetris”, seperti dalam BaTiO3 dan PZTs. Kepadatan dipol atau polarisasi dapat dengan mudah dihitung pada kristal dengan menjumlahkan momen dipol per volume unit sel satuan kristal. Dipol  yang dekat satu sama lain akan cenderung berpihak di daerah yang disebut dengan daerah Weiss Domain. Domain biasanya berorientasi acak, tetapi dapat disejajarkan dengan cara proses poling dimana medan listrik yang kuat akan diterapkan pada bahan bertemperatur tinggi.

Pada efek piezoelectric, perubahan polarisasi terjadi akibat dari pembebanan atau stress mekanik. Piezoelectric tidak disebabkan oleh perubahan densitas muatan dipermukaan melainkan dengan kepadatan dipol pada bulk, misalnya: 1 cm3 kubus kuarsa ketika diberi gaya 2 kN akan menghasilkan tegangan 12.500 V.

Pengggunaan Piezoelektrik

Piezoelektrik berguna untuk aplikasi seperti produksi dan deteksi suara, generasi tegangan tinggi, frekuensi generasi elektronik, microbalances (instrumen untuk membuat pengukuran yang tepat dari berat benda dengan massa yang relatif kecil).

Piezoelektrik digunakan dalam sensor, aktuator, motor, jam dan transduser sonar, yang merupakan perangkat elektronik yang mengubah energi dari satu wujud ke lain

Piezoelektrik digunakan dalam jam tangan elektronik untuk menjaga waktu dan memberikan suara alarm. Mereka juga disebut “jam kuarsa” karena kristal yang mereka gunakan sering dibuat dari kuarsa yang memiliki frekuensi alami yang ideal untuk menciptakan osilasi yang diperlukan untuk mempertahankan waktu yang tepat. Jam kuarsa juga digunakan dalam komputer untuk mengatur aliran data.

Quick Sale

Online Booking