Lanjutan dari Cat
Adhesion Test
Pengujian adhesi dilakukan dengan cara cross-cut test (penggoresan secara vertikal dan horisontal masing-masing sebanyak 11x dengan jarak 1mm). Kemudian ditempel selotip dan di cek apakah ada lapisan film yang tercabut sewaktu selotip ditarik. Pengujian adhesi dilakukan setelah cat tembok benar-benar kering dengan jangka waktu minimal adalah 7 hari setelah pengecatan.
Scrub Resistance
Pengujian ini untuk mengukur tingkat kekuatan lapisan film pada cat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat khusus bernama wet scrub abraser atau washability scrub tester. Pengujian ini dilakukan 7 hari setelah cat diaplikasikan pada lembaran alat test. Kemudian dihitung berapa banyak scrub cycle film yang dapat bertahan. Semakin tinggi nilainya maka semakin tinggi pula kualitas lapisan film yang terdapat dalam cat tersebut.
Dirt Pick Up Resistance
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengaplikasikan cat pada media tertentu kemudian didekatkan ke knalpot untuk jeda waktu tertentu. Kemudian dihitung seberapa banyak debu gas knalpot yang menempel dan seberapa mudah debu gas tersebut dibersihkan. Semakin sedikit debu gas yang menempel dan semakin mudah pembersihannya maka semakin bagus pula kualitas cat tersebut
Sag & Levelling
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh gravitasi pada proses pengaplikasian cat. Pengujian ini sangat penting karena pada dasarnya cat terpengaruh oleh gravitasi dimana cat memiliki kecenderungan untuk meleleh ketika diaplikasikan. Dampaknya lapisan cat pada bidang permukaan menjadi tidak rata ataupun membentuk aliran air. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus bernama sag & levelling tester. Alat ini berupa kertas khusus kemudian digantung secara vertikal. Kemudian dilihat apakah terjadi lelehan cat atau ketebalan lapisan cat yang tidak rata
Hiding Power
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur daya sebar atau daya tutup cat. Pengujian ini dilakukan dengan cara pengaplikasian langsung dengan menghitung perbandingan antara volume cat yang dipakai dengan luas bidang yang diaplikasikan. Selain itu pengujian ini juga dilakukan dengan mengukur pengaruh pengaplikasian pada tembok lama, tembok baru, dan jenis warna cat yang menjadi dasaran
Minimum Film Forming Temperature
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat suhu dan jangka waktu yang dibutuhkan agar cat dapat mengering. Pengujian ini penting karena tidak selamanya cat yang cepat mengering adalah bagus. Adakalanya kita ingin menyempurnakan proses pengecatan namun terkendala oleh cat yang telah mengering sehingga dikhawatirkan terjadi belang warna. Selain itu cat yang terlalu cepat mengering membuat penggunaan menjadi boros karena cat pada kaleng mudah mengering dan tidak bisa terpakai
Spatter Resistance
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur apakah terjadi percikan yang berlebihan sewaktu pengaplikasian. Cat yang berkualitas memiliki kekentalan yang tepat sehingga tidak mudah timbul percikan cat sewaktu pengaplikasian
Settling/Slump
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat endapan pada cat sebelum diaplikasikan. Endapan pada cat menunjukan suatu masalah rheology pada formula cat tersebut. Cat yang berkualitas memiliki formula dan komposisi bahan yang baik sehingga dapat meminimalisir masalah endapan tersebut
Color Separation
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat pemisahan warna cat pada kaleng cat sebelum diaplikasian. Pemisahan warna terjadi karena ketidak sesuaian reaksi kimia pada komposisi bahan dan formula yang dipakai. Minimnya pemakaian zat aditif juga turut berperan terhadap warna cat yang tidak menyatu dan merata.
Syneresis
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat pemisahan antara cairan cat dan endapan lapisan film diatasnya sebelum cat diaplikasikan. Pemisahan ini juga terjadi karena faktor komposisi bahan dan formula yang tidak tepat
Weathering Resistance
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat ketahanan terhadap cuaca. Untuk cat tembok eksterior harus lulus beberapa tes khusus yang berkaitan dengan kondisi cuaca seperti uji sinar ultraviolet. Pengujian sinar UV dilakukan dengan alat khusus untuk mengukur tingkat ketahanan lapisan film cat. Selain itu pengujian dilakukan dengan menggunakan alat bernama color meter untuk mengukur tingkat perubahan warna kuning pada lapisan film cat tersebut
Wetting
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur daya rembes cat pada substate atau bidang cat. Cat berkualitas tinggi mampu membasahi tembok secara merata dan sempurna sewaktu diaplikasikan.
Chalking
Pengujian ini dilakukan unutk mengukur tingkat pengkapuran cat pada tembok yang diaplikasikan. Biasanya cat dengan harga yang rendah menggunakan filler dalam jumlah yang banyak sehingga cat tampak kental dan mudah menutup. Namun konsekuensinya adalah cairan perekat pada cat tidak mampu menyelimut seluruh filler yang ada. Ketika lapisan perekat pada cat mulai keropos atau memudar maka filler pada cat menjadi mudah terlepas. Hal ini bisa dilihat dengan meraba permukaan bidang tembok dan debu kapur akan tertinggal pada telapak tangan kita
Film Defect
Pengujian ini dilakukan dengan cara observasi langsung untuk mengetahui apakah terdapat kerusakan lapisan cat pada bidang permukaan