Prosedur Pelaksanaan CBR

Prosedur Pelaksanaan CBR

lanjutan dariCBR (California Bearing Ratio)

Peralatan Pelaksanaan CBR

1. Dongkrak CBR mekanis yang dioperasikan secara manual, dilengkapi dengan swivel head untuk mengukur beban yang bekerja pada torak, dan didesain sesuai dengan spesifikasi di bawah ini:

• kapasitas minimum 2700 kg (5950 lb);

• daya angkat minimum 50,8 mm (2 inci);

• engkol, dengan radius 152,4 mm (6 inci);

• putaran roda gigi tinggi, kira-kira 2,4 putaran per 1 mm (0,04 inci) penetrasi;

• putaran roda gigi menengah, kira-kira 5 putaran per 1 mm (0,04 inci) penetrasi;

• putaran roda gigi rendah, kira-kira 14 putaran per 1 mm (0,04 inci) penetrasi;

• putaran roda gigi yang lain dapat digunakan untuk kenyamanan dalam pemutaran;

• dongkrak mekanis CBR yang lain dengan beban maksimum yang sama dapat digunakan jika rata-rata penetrasi beban merata setiap 1,3 mm (0,05 inci) per menit dapat dicapai.

2. Dua buah cincin penguji yang telah dikalibrasi dengan rentang pembebanan 0 kN sampai dengan 8,8 kN (1984 lbf) dan rentang pembebanan 0 kN sampai dengan 22,6 kN (5070 lbf);

3. Torak penetrasi berdiameter 50,8 mm ± 0,1 mm (2 inci ± 0,004 inci) dengan luas nominal 1936 mm2 (3 inci2) dan panjangnya kira-kira 102 mm (4 inci). Torak penetrasi dilengkapi oleh sebuah penghubung torak yang di dalamnya terdapat pipa tambahan dengan penyambung.

Pipa tambahan tersebut memiliki jumlah dan panjang perkiraan seperti dibawah

4. Dua buah arloji pengukur untuk mengukur penurunan dengan ketelitian pembacaan 0,0025 mm (0,0001 inci) dan kemampuan pembacaan setiap 6,4 mm (0,25 inci) serta 1 (satu) buah arloji pengukur untuk mengukur penetrasi dengan ketelitian pembacaan 0,025 mm (0,001 inci) dan kemampuan pembacaan setiap 25 mm (1 inci) yang dilengkapi dengan sebuah alat penunjuk tambahan yang dapat diatur;

5. Peralatan pendukung untuk penunjuk penetrasi yaitu sebuah alat yang terbuat dari batang aluminium atau batang kayu dengan tebal 76,2 mm (3 inci) dan panjang 1,5 m (5 ft);

6. Pelat beban pemberat yaitu pelat berbentuk lingkaran yang terbuat dari baja dengan diameter 254 mm ± 0,5 mm (10 inci ± 0,02 inci) dan mempunyai diameter lubang 50 mm ± 0,5 mm (2 inci ± 0,02 inci). Pelat tersebut memiliki berat 4,54 kg ± 0,01 kg (10 lb ± 0,02 lb);

7. Beban pemberat yaitu 2 (dua) buah beban pemberat sebesar 4,54 kg ± 0,01kg (10 lb) dengan diameter 216 mm ± 1 mm (8,5 inci) dan 2 (dua) beban tambahan sebesar 9,08 kg ± 0,01 kg (20 lb) dengan diameter 216 cm ± 1 mm (8,5 inci);

8. Truk yang dapat menahan beban sebesar 31 kN (6970 lbf). Truk dilengkapi dengan balok yang terbuat dari besi dan alat tambahan lainnya. Alat tambahan yang dipasang pada bagian belakang truk menerima reaksi gaya penetrasi torak ke dalam suatu lapisan/bahan tanah. Alat tambahan yang dipasang sesuai dengan ketentuan sehingga truk dapat didongkrak dan menahan beban yang dipikul pegas belakang truk sehingga pengujian dapat dilakukan tanpa ada gerakan ke atas dari sasis truk tersebut. Jarak antara suatu lapisan/bahan tanah dan alat penetrasi yang diizinkan ialah 0,6 m (2 ft);

9. Dongkrak truk dengan kapasitas 15 ton yang mempunyai dua kombinasi trip dan penurun otomatis;

10. Peralatan umum lainnya seperti tempat benda uji untuk kadar air, berat isi, spatula, alat penggali, alat-alat penumbuk, alat perata (level), alat untuk mengukur kadar air, jam ukur dan lain-lain.

Persiapan Lokasi Pengujian

Berikut langkah untuk persiapan lokasi pengujian tanah:

1. Tanah diratakan permukaannya atau digali sampai lapisan yang dikehendaki dan diratakan (luas galian kira-kira 60 cm x 60 cm)

2. Permukaan tanah yang akan diuji harus rata levelnya dan tidak ada kemiringan : cek dengan waterpass

3. Dipastikan bahwa di permukaan yang akan diuji (sub grade, sub base, base course, dsb) tidak ada butiran lepas : bersihkan semua debu, pasir, kerikil yang lepas/berserakan

4. Untuk tanah dasar yang belum ada perkerasan dan pemadatan, cukup dibersihkan akar rumput dan bahan organik lain (biasanya sampai kedalaman 30-50 cm)

5. Selama pemasangan alat-alat, permukaan tanah atau permukaan yang sudah dibersihkan harus dijaga supaya tidak kelembabannya tidak berubah dari kondisi awal, jika perlu ditutup dengan plastik apabila cuaca sangat panas

6. Pemeriksaan dilakukan secepat mungkin sesudah persiapan selesai

7. Apabila dibutuhkan, dapat dilakukan pemeriksaan kadar air dan berat isi bahan setempat.

Pemasangan Alat

Berikut langkah untuk pemasangan alat pengujian tanah:

1. Truk/alat berat lainnya ditempatkan sedemikan rupa sehingga dapat dipasang dongkrak CBR mekanis tepat diatas lubang pemeriksaan.

2. As roda belakang diatur sejajar dengan muka jalan yang diperiksa.

3. Truk/alat berat didongkrak supaya berat sendirinya tidak ditahan lagi oleh per kendaraan (jika tertahan per maka pembacaan akan tidak tepat karena terpengaruh pengenduran gaya oleh per kendaraan)

4. Dongkrak CBR mekanis dan peralatan lain dirangkai, supaya piston penetrasi berada 1 atau 2 cm dari permukaan yang akan diperiksa.

5. Cincin penguji (proving ring) diatur sehingga piston dalam keadaan vertikal.

6. Pastikan semua peralatan uji dalan kondisi stabil, vertikal, sentris (segaris dan tidak melenting/melendut) dan kokoh serta tepat pada posisi yang disyaratkan

7. Keping beban/plat baja setebal 25 cm (10”) diletakkan sentris dibawah torak penetrasi sehingga piston penetrasi tepat masuk kedalam lubang keping beban tersebut.

8. Arloji/dial pengukur penetrasi dipasang pada piston penetrasi, sedemikian rupa sehingga jarum pada dial penetrasi menempel pada keping beban/plat baja

Pembacaan Waktu dan Penetrasi

Berikut langkah untuk pembacaan waktu dan penetrasi pengujian tanah:

1. Piston penetrasi diturunkan sehingga memberikan beban permulaan sebesar 5 Kg (10 Lbs) – jika diperlukan, dapat gunakan beban-beban tambahan.

2. Arloji cincin penguji (proving ring) dan arloji penunjuk penetrasi (dial penetrasi) diatur sehingga menunjuk pada angka nol.

3. Pembebanan ditambah dengan teratur, agar kecepatan penetrasinya mendekati kecepatan tetap 1,25 mm (0,05”) per menit – penambahan pembebanan ini yang sering terlupa atau tidak terlaksana dengan baik konsistensi kecepatan penetrasi per menitnya.

4. Pembacaan beban dicatat pada penetrasi

Perhitungan Nilai CBR Lapangan

Berikut langkah untuk perhitungan nilai CBR tanah lapangan:

1. Tentukan beban yang bekerja pada torak

2. Hitung tegangan di tiap kenaikan penetrasi

3. Plotkan hasilnya pada grafik dan buat kurvanya

4. Cek kurva apakah perlu koreksi atau tidak, pada keadaan tertentu kurva penetrasi dapat berbentuk lengkung ke atas sehingga perlu dikoreksi dan titik inisial bergeser dari titik nol

5. Gunakan hasil tegangan yang terkoreksi untuk analisa hitungan berikutnya

6. Ambil nilai tegangan pada penetrasi : 0,1 inchi/2,54 mm dan 0,2 inchi/5,08 mm

7. Hitung CBR dengan pembagian terhadap tegangan standar :

• 0,71 kg/mm2 (1000 Psi) (untuk penetrasi 0,1 inch atau 2,54 mm )

• 1,06 kg/mm2 (1500 Psi) (untuk penetrasi 0,2 inch atau 5,08 mm)

8. Jika tegangan maksimum yang terjadi menghasilkan penetrasi di bawah 0,2 inchi, maka tegangan dasar dapat diinterpolasi

Umumnya CBR dinyatakan pada penetrasi 0,1 inchi

• Jika CBR pada penetrasi 0,2 inchi lebih besar pada CBR pada penetrasi 0,1 inchi maka pengujian harus dilakukan minimal 3 kali pada lokasi yang berdekatan

• Jika dari 3 hasil pengujian menunjukkan CBR pada penetrasi 0,2 inchi lebih besar dari CBR pada penetrasi 0,1 inchi maka ditetapkan nilai CBR adalah CBR pada penetrasi 0,2 inchi

• Jangan lupa nilai pembacaan dikoreksi dengan nilai koreksi kalibrasi alat (proven ring dan dial)

Contoh hasil CBR:

source:

lauwtjunnji.weebly.com

SNI 1738 - 2011

Quick Sale

Online Booking