Kayu (part 2)

Kayu (part 2)

Lanjutan dari Kayu (part 1)

1. Kayu Jati

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Kayu jati juga tahan terhadap cuaca dan perubahan suhu sehingga dapat digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.

2. Kayu Merbau Papua

Kayu merbau memiliki nama ilmiah Instia Bijuga, banyak ditemukan di daerah Afrika Timur dan Asia Tenggara, seperti di Indonesia dan Papua Nugini. Kayu merbau diperoleh dari daerah di papua.

Kayu merbau termasuk kayu yang sangat berat dengan berat jenis 750 - 950 kg/m3. Nilai janka hardness kayu merbau mencapai 750-800, 7.620 N, serta memiliki kuat lentur 1100 - 725 kg/m3 dan kuat desak 650 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat I/II, kayu merbau memiliki kekuatan menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet I/II, kayu merbau jika ditempatkan pada tempat yang berhubungan langsung dengan tanah lembab dapat bertahan 8-5 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca namun terlindung dari air (exterior), dapat bertahan 15-20 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air (interior), daya tahannya menjadi tak terbatas. Kayu merbau tahan terhadap serangan serangga dan jamur, tidak pula dimakan oleh rayap.

Kayu merbau sering dijadikan bahan baku untuk membuat lantai kayu, dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga, lis profil dekoratif dan lain sebagainya.

Warna kayu merbau coklat tua kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Tampilan seratnya ditandai dengan adanya serat jarum / garis terputus putus. Pori-pori kayu merbau cukup besar, sehingga tampilan tekstur seratnya cukup kasar, memang tidak sehalus serat kayu jati.Karena warna dasarnya yang sudah gelap, kayu merbau biasanya difinishing dengan tambahan warna woodstain warna gelap / tua.

Serat Lurus

Serat Mahkota

Serat Lurus Mata Sehat Kecil

Serat Mahkota Mata Sehat Kecil

3. Kayu Mahoni

Kayu mahoni memiliki nama ilmiah Swietenia Macrophylla, tumbuh subur di daerah tropis di amerika latin dan asia terutama di Indonesia. Pohon mahoni kami berasal dari perum perhutani yang mengelola hutan di daerah di Jawa Tengah / Jawa Timur. Pohon mahoni sering ditemukan tumbuh subur diantara pohon jati di pulau jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.

Kayu mahoni memiliki berat jenis 550 - 650 kg/m3. Nilai janka hardness kayu mahoni mencapai 300-500, serta memiliki kuat lentur 400 - 900 kg/m3 dan kuat desak 300 - 650 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat II/III, kayu mahoni memiliki kekuatan menahan beban cukup baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet III, kayu mahoni jika ditempatkan berhubungan langsung dengan tanah lembab, hanya mampu bertahan hingga 3 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca (exterior) namun terlindung dari air dapat bertahan hingga 10 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air (interior), dapat bertahan sangat lama. Kayu mahoni dapat diserang oleh serangga dan jamur, cukup cepat pula dimakan oleh rayap. Jika dilakukan pengawetan, ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air, kayu mahoni dapat bertahan jauh lebih lama hingga waktu tak terbatas.

Kayu mahoni karena tidak tahan cuaca outdoor, seringkali dipakai di dalam bangunan seperti mebel, dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga, lis profil dekoratif, dan lain sebagainya.

Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah. Warna kayu mahoni merah kekuningan dari merah muda hingga merah tua. Kayu mahoni tidak terlalu berat jika dibandingkan dengan kayu jati, merbau, bangkirai, dan kamper, namun seratnya cukup indah, menyerupai serat kayu jati, sehingga cocok untuk difinishing dengan cat transparan yang masih memperlihatkan serat kayu mahoni. Karena warna dasarnya yang tidak terlalu gelap, kayu mahoni dapat difinishing dengan tambahan wood stain mulai dari warna terang hingga warna gelap / tua. Kayu mahoni juga dapat difinishing dengan cat duco.

Serat Lurus

Serat Mahkota

4. Kayu Bangkirai

Kayu bangkirai memiliki nama ilmiah Shorea Maxwelliana, banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.

Kayu bangkirai termasuk kayu yang sangat berat dengan berat jenis 750 - 950 kg/m3. Kayu bangkirai memiliki kuat lentur 1100 - 725 kg/m3 dan kuat desak 650 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat I/II, kayu bangkirai memiliki kekuatan menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet I/II, kayu bangkirai jika ditempatkan pada tempat yang berhubungan langsung dengan tanah lembab dapat bertahan 8-5 tahun, jika ditempatkan pada luar ruangan (tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca namun terlindung dari air), dapat bertahan 15-20 tahun, jika ditempatkan pada dalam ruangan (tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air), daya tahannya menjadi tak terbatas. Kayu bangkirai tahan terhadap serangan serangga dan jamur, tidak pernah ditemukan pula kayu bangkirai dimakan oleh rayap.

Kayu bangkirai sering dijadikan bahan baku untuk membuat dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca (panas dan hujan) sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, pagar, konstruksi jembatan, bantalan rel kereta api dan lain sebagainya.

Kayu Bangkirai terbukti sangat keras, sangat kuat menahan beban, sangat awet, dan tahan terhadap serangga dan jamur, sehingga dapat ditempatkan baik di dalam maupun di luar ruangan. Namun, sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu bangkirai dapat menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu, sehingga sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.

Warna kayu bangkirai kemerahan dan kekuningan. Karena sering muncul retak rambut, kayu bangkirai sebaiknya tidak direkomendasikan untuk difinishing cat warna solid / cat duco, karena warna dasarnya yang tidak terlalu gelap, kayu bangkirai dapat difinishing dengan tambahan wood stain warna terang maupun warna gelap / tua.

Serat Lurus

Serat Mahkota

Retak Rambut

5. Kayu Kamper

Kayu kamper memiliki nama ilmiah Cinnamomum camphora, tumbuh subur di daerah tropis di asia tenggara terutama di Indonesia. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan. Di daerah lain yang ditemukan kayu kamper, seratnya memang tidak sehalus kayu kamper samarinda, namun tingkat kekerasannya jauh lebih keras.

Kayu kamper memiliki berat jenis 500 - 800 kg/m3. Nilai janka hardness kayu kamper mencapai 500-600, 4.440 N serta memiliki kuat lentur 1100 - 725 kg/m3 dan kuat desak 650 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat II, kayu kamper memiliki kekuatan menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet III/IV, kayu kamper jika ditempatkan berhubungan langsung dengan tanah lembab, hanya mampu bertahan kurang dari 3 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca (exterior) namun terlindung dari air dapat bertahan kurang dari 10 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air (interior), dapat bertahan cukup lama. Kayu kamper tidak tahan terhadap serangan serangga dan jamur, agak cepat pula dimakan oleh rayap. Jika dilakukan perawatan dan pengawetan, kayu kamper akan bertahan jauh lebih lama hingga puluhan tahun.

Kayu kamper karena tidak tahan cuaca, seringkali dipakai di dalam bangunan seperti mebel, dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga, lis profil dekoratif, dan lain sebagainya.

Meskipun tidak sekuat dan setahan lama kayu bangkirai, kayu kamper memiliki serat kayu yang lebih halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat daun pintu panil dan daun jendela. Tekstur seratnya yang halus membuat kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan kayu yang harganya lebih terjangkau daripada kayu jati dan kayu merbau. Jika dibandingkan kayu keras lainnya seperti jati, merbau dan bangkirai, kayu kamper kurang awet, sehingga jika ingin kayu kamper lebih awet dan tahan lama terhadap serangan serangga dan jamur, sebaiknya memberikan pengawet tambahan.

Warna kayu kamper merah muda. Kayu kamper tidak terlalu berat jika dibandingkan dengan kayu merbau dan bangkirai, namun tekstur seratnya halus dan indah, sehingga cocok untuk difinishing dengan cat transparan yang masih memperlihatkan serat kayu kamper. Karena warna dasarnya yang tidak terlalu gelap, kayu kampersamarinda ini dapat difinishing dengan tambahan wood stain mulai dari warna terang hingga warna gelap / tua. Kayu kamper juga dapat difinishing dengan cat duco.

Serat Lurus

Serat Mahkota

Mata Sehat

( Kayu (part 3) )

source: sari-jati.com

Quick Sale

Online Booking