Kayu (part 2)

Lanjutan dari Kayu (part 1)

1. Kayu Jati

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Kayu jati juga tahan terhadap cuaca dan perubahan suhu sehingga dapat digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.

2. Kayu Merbau Papua

Kayu merbau memiliki nama ilmiah Instia Bijuga, banyak ditemukan di daerah Afrika Timur dan Asia Tenggara, seperti di Indonesia dan Papua Nugini. Kayu merbau diperoleh dari daerah di papua.

Kayu merbau termasuk kayu yang sangat berat dengan berat jenis 750 - 950 kg/m3. Nilai janka hardness kayu merbau mencapai 750-800, 7.620 N, serta memiliki kuat lentur 1100 - 725 kg/m3 dan kuat desak 650 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat I/II, kayu merbau memiliki kekuatan menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet I/II, kayu merbau jika ditempatkan pada tempat yang berhubungan langsung dengan tanah lembab dapat bertahan 8-5 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca namun terlindung dari air (exterior), dapat bertahan 15-20 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air (interior), daya tahannya menjadi tak terbatas. Kayu merbau tahan terhadap serangan serangga dan jamur, tidak pula dimakan oleh rayap.

Kayu merbau sering dijadikan bahan baku untuk membuat lantai kayu, dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga, lis profil dekoratif dan lain sebagainya.

Warna kayu merbau coklat tua kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Tampilan seratnya ditandai dengan adanya serat jarum / garis terputus putus. Pori-pori kayu merbau cukup besar, sehingga tampilan tekstur seratnya cukup kasar, memang tidak sehalus serat kayu jati.Karena warna dasarnya yang sudah gelap, kayu merbau biasanya difinishing dengan tambahan warna woodstain warna gelap / tua.

Serat Lurus

Serat Mahkota

Serat Lurus Mata Sehat Kecil

Serat Mahkota Mata Sehat Kecil

3. Kayu Mahoni

Kayu mahoni memiliki nama ilmiah Swietenia Macrophylla, tumbuh subur di daerah tropis di amerika latin dan asia terutama di Indonesia. Pohon mahoni kami berasal dari perum perhutani yang mengelola hutan di daerah di Jawa Tengah / Jawa Timur. Pohon mahoni sering ditemukan tumbuh subur diantara pohon jati di pulau jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.

Kayu mahoni memiliki berat jenis 550 - 650 kg/m3. Nilai janka hardness kayu mahoni mencapai 300-500, serta memiliki kuat lentur 400 - 900 kg/m3 dan kuat desak 300 - 650 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat II/III, kayu mahoni memiliki kekuatan menahan beban cukup baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet III, kayu mahoni jika ditempatkan berhubungan langsung dengan tanah lembab, hanya mampu bertahan hingga 3 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca (exterior) namun terlindung dari air dapat bertahan hingga 10 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air (interior), dapat bertahan sangat lama. Kayu mahoni dapat diserang oleh serangga dan jamur, cukup cepat pula dimakan oleh rayap. Jika dilakukan pengawetan, ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air, kayu mahoni dapat bertahan jauh lebih lama hingga waktu tak terbatas.

Kayu mahoni karena tidak tahan cuaca outdoor, seringkali dipakai di dalam bangunan seperti mebel, dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga, lis profil dekoratif, dan lain sebagainya.

Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah. Warna kayu mahoni merah kekuningan dari merah muda hingga merah tua. Kayu mahoni tidak terlalu berat jika dibandingkan dengan kayu jati, merbau, bangkirai, dan kamper, namun seratnya cukup indah, menyerupai serat kayu jati, sehingga cocok untuk difinishing dengan cat transparan yang masih memperlihatkan serat kayu mahoni. Karena warna dasarnya yang tidak terlalu gelap, kayu mahoni dapat difinishing dengan tambahan wood stain mulai dari warna terang hingga warna gelap / tua. Kayu mahoni juga dapat difinishing dengan cat duco.

Serat Lurus

Serat Mahkota

4. Kayu Bangkirai

Kayu bangkirai memiliki nama ilmiah Shorea Maxwelliana, banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.

Kayu bangkirai termasuk kayu yang sangat berat dengan berat jenis 750 - 950 kg/m3. Kayu bangkirai memiliki kuat lentur 1100 - 725 kg/m3 dan kuat desak 650 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat I/II, kayu bangkirai memiliki kekuatan menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet I/II, kayu bangkirai jika ditempatkan pada tempat yang berhubungan langsung dengan tanah lembab dapat bertahan 8-5 tahun, jika ditempatkan pada luar ruangan (tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca namun terlindung dari air), dapat bertahan 15-20 tahun, jika ditempatkan pada dalam ruangan (tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air), daya tahannya menjadi tak terbatas. Kayu bangkirai tahan terhadap serangan serangga dan jamur, tidak pernah ditemukan pula kayu bangkirai dimakan oleh rayap.

Kayu bangkirai sering dijadikan bahan baku untuk membuat dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca (panas dan hujan) sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, pagar, konstruksi jembatan, bantalan rel kereta api dan lain sebagainya.

Kayu Bangkirai terbukti sangat keras, sangat kuat menahan beban, sangat awet, dan tahan terhadap serangga dan jamur, sehingga dapat ditempatkan baik di dalam maupun di luar ruangan. Namun, sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu bangkirai dapat menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu, sehingga sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.

Warna kayu bangkirai kemerahan dan kekuningan. Karena sering muncul retak rambut, kayu bangkirai sebaiknya tidak direkomendasikan untuk difinishing cat warna solid / cat duco, karena warna dasarnya yang tidak terlalu gelap, kayu bangkirai dapat difinishing dengan tambahan wood stain warna terang maupun warna gelap / tua.

Serat Lurus

Serat Mahkota

Retak Rambut

5. Kayu Kamper

Kayu kamper memiliki nama ilmiah Cinnamomum camphora, tumbuh subur di daerah tropis di asia tenggara terutama di Indonesia. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan. Di daerah lain yang ditemukan kayu kamper, seratnya memang tidak sehalus kayu kamper samarinda, namun tingkat kekerasannya jauh lebih keras.

Kayu kamper memiliki berat jenis 500 - 800 kg/m3. Nilai janka hardness kayu kamper mencapai 500-600, 4.440 N serta memiliki kuat lentur 1100 - 725 kg/m3 dan kuat desak 650 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat II, kayu kamper memiliki kekuatan menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu.

Dengan tingkat kelas awet III/IV, kayu kamper jika ditempatkan berhubungan langsung dengan tanah lembab, hanya mampu bertahan kurang dari 3 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca (exterior) namun terlindung dari air dapat bertahan kurang dari 10 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air (interior), dapat bertahan cukup lama. Kayu kamper tidak tahan terhadap serangan serangga dan jamur, agak cepat pula dimakan oleh rayap. Jika dilakukan perawatan dan pengawetan, kayu kamper akan bertahan jauh lebih lama hingga puluhan tahun.

Kayu kamper karena tidak tahan cuaca, seringkali dipakai di dalam bangunan seperti mebel, dinding kayu / lumberseering, kusen, pintu, jendela, komponen tangga, lis profil dekoratif, dan lain sebagainya.

Meskipun tidak sekuat dan setahan lama kayu bangkirai, kayu kamper memiliki serat kayu yang lebih halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat daun pintu panil dan daun jendela. Tekstur seratnya yang halus membuat kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan kayu yang harganya lebih terjangkau daripada kayu jati dan kayu merbau. Jika dibandingkan kayu keras lainnya seperti jati, merbau dan bangkirai, kayu kamper kurang awet, sehingga jika ingin kayu kamper lebih awet dan tahan lama terhadap serangan serangga dan jamur, sebaiknya memberikan pengawet tambahan.

Warna kayu kamper merah muda. Kayu kamper tidak terlalu berat jika dibandingkan dengan kayu merbau dan bangkirai, namun tekstur seratnya halus dan indah, sehingga cocok untuk difinishing dengan cat transparan yang masih memperlihatkan serat kayu kamper. Karena warna dasarnya yang tidak terlalu gelap, kayu kampersamarinda ini dapat difinishing dengan tambahan wood stain mulai dari warna terang hingga warna gelap / tua. Kayu kamper juga dapat difinishing dengan cat duco.

Serat Lurus

Serat Mahkota

Mata Sehat

( Kayu (part 3) )

source: sari-jati.com

Kusen Kayu

Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka yang disebut kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa pelapisan.

Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu, kusen logam tidak terpengaruh bila basah, kusen logam ini tidak memiliki kehangatan dalam penampilan dan memberikan daya tahan yang kecil terhadap perpindahan panas. Kusen logam dapat terbuat dari alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup dengan lapisan cat dan dirawat dengan baik untuk mencegah korosi.

Ukuran penampang batang kayu untuk rangka pintu dan jendela

adalah sebagai berikut :

5/10 5/12 5/14 5/15 6/10 6/12 6/14 6/15 7/12 cm

Bagian-Bagian kusen terdiri atas :

1. Tiang (style).

2. Ambang (dorpel)

pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.

3. Sponneng

yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.

4. Telinga

yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.

5. Alur kapur

bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah.

6. Angkur

dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.

7. Duk (neut)

dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari lantai ke atas.

source: www.hdesignideas.com

Rangka Atap Baja Ringan

Baja ringan banyak dipakai sebagai pengganti kayu atau baja konvensional sebagai rangka atap. Rangka atap yang dibuat dari bahan CRC (cold rolled coil) ini memiliki massa yang ringan namun kuat dan kokoh sebagai struktur bangunan. Baja ringan memiliki mutu yang tinggi dengan kekuatan gaya tarik di atas 550 MPA. Saat ini di pasaran baja ringan memiliki terdiri dari berbagai jenis dengan gaya tarik yang berkisar dari 650 MPA hingga 920 MPA.  Baja ringan biasanya diproduksi dengan profil C, walaupun terdapat profil-profil lain seperti L dan dan kotak/hollow. Profil pada baja ringan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gaya tekan.

Kelebihan Atap Baja Ringan

1. Ringan dan Mudah Dipasang

Seperti namanya, berat atap baja ringan hanya ± 9 kg / m2. Sifatnya yang ringan memudahkan untuk memasang rangka atap, sehingga dapat menghemat biaya penyewaan tukang dan menghemat waktu. Rangka atap baja juga memiliki sistem sambungan yang mudah. Baja ringan bisa disambung dengan baut besi, sekrup, keling, ataupun dengan cara las. Rangka atap baja ringan memiliki sistem sambungan yang tidak terlalu rumit.

Memiliki bobot ringan dan potensi beban mati yang kecil tak mengurangi kekuatan tarik baja ringan.  Hal ini membuat konstruksi baja ringan cocok untuk struktur desain atap, terutama konstruksi bentang yang cukup lebar.

2. Kuat dan Tahan Lama

Materialnya tidak akan berkarat dan tahan menghadapi cuaca ekstrem, sehingga bisa melindungi bangunan dengan maksimal. Kualitas bahannya sudah disempurnakan hingga tahan lebih lama dibandingkan dengan atap kayu yang mudah keropos dan atap baja konvensional yang mudah berkarat. Walaupun terlihat ringan dan lebih tipis dari baja biasa, materialnya tidak mudah memuai dan menyusut. Kualitas baja ringan yang baik seharusnya tidak terlalu ringan atau terlalu lentur. Dan untuk menentukan jenisnya, jenis baja ringan zincalume lebih baik dibandingkan jenis baja ringan galvanine. Pemeliharaan dan perawatan dari material konstruksi baja ringan juga sangat mudah dan hemat dibandingkan konstruksi lainnya.

3. Mudah Dibentuk dan Disambung

Baja ringan dapat dengan mudah dipotong dan dibentuk mengikuti bentuk rangka atap sesuai desain. Setelah terpasang, atap baja ringan bisa disambungkan dengan jenis atap lainnya menggunakan material penghubung baja. Untuk memastikan kekuatan rangka desain atap baja ringan, maka jarak antar baja ringan yang digunakan sebaiknya dibuat semakin rapat pada saat pemasangan. Maksimal kerenggangan antara baja ringan yang satu dengan yang lainnya adalah 150 cm.

4. Tegangan Tarik Tinggi

Atap baja ringan lebih lentur dari jenis atap lainnya. Kelenturan rangka atap sangat penting karena semakin besar tegangan tarik atap, semakin banyak energi yang bisa diserap. Tidak seperti baja konvensional, tegangan tarik atap baja ringan terbilang tinggi. Tegangan tariknya berkisar sekitar 550 Mpa. Tegangan tarik ini lebih tinggi dibandingkan dengan atap baja konvensional yang hanya memiliki tegangan tarik sekitar 300 Mpa.

Konstruksi baja ringan sanggup menahan deformasi yang besar tanpa menyebabkan keruntuhan pada beban tarik baik sepanjang proses fabrikasi, transportasi, maupun konstruksi tanpa menyebabkan kehancuran. Berbeda dengan material baja konvensional atau material kayu yang bersifat keras dan getas, yang akan langsung hancur apabila dikenai beban kejut. Konstruksi baja ringan mampu menerima kelenturan, beban kejut, dan beban geser sehingga bentuk strukturnya pun bisa lebih fleksibel.

5. Dapat Didaur Ulang

Sisa atap baja ringan yang sudah terpakai bisa digunakan lagi untuk bagian lain konstruksi bangunan karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Cara membongkar materialnya bisa dengan cara dilelehkan dan dibentuk menjadi salah satu bahan bangunan atau bahkan fondasi rumah. Menggunakan atap baja ringan juga mendukung program pemerintah dalam menghemat penggunaan kayu di negeri.

6. Cocok untuk Berbagai Penutup Atap

Menggunakan rangka atap baja ringan bukan berarti hanya bisa menggunakan penutup atap atau genteng yang terbuat dari bahan logam saja, seperti genteng metal. Rangka atap baja bisa menggunakan berbagai jenis genteng lainnya seperti keramik, asbes, kaca, dan jenis genteng beton. Hanya saja semakin berat bobot gentengnya semakin banyak baja ringan yang digunakan.

7. Punya Konsistensi Bentuk yang Tinggi

Karena merupakan produk buatan pabrik, konstruksi baja ringan memiliki konsistensi dalam hal bentuk juga mutu serta kualitasnya. Hal ini membantu untuk menciptakan struktur yang presisi saat membangun atau melakukan renovasi bangunan.

Kekurangan Atap Baja Ringan

1. Harga Tidak Murah

Karena kualitasnya dan segala keunggulannya, harga atap baja ringan tidak tergolong murah. Harga ini belum termasuk kelengkapan lainnya seperti reng, kanal, sekrup, alumunium foil, hingga genteng metal untuk melengkapi atap rumah.

2. Mudah Terbawa Angin

Sayangnya, karena sifatnya yang ringan, jenis ini dapat dengan mudah terbawa angin jika tidak dipasang dengan benar. Bahkan, resiko atap terbawa terbang sangatlah tinggi di daerah-daerah yang berangin kencang atau saat sedang musim hujan. Sistem sambungan yang hanya menggunakan baut memudahkan angin besar untuk meniup lepas kerangka atap rumah.

3. Tampilan Acak-acakan

Struktur bangunan harus bisa menampung beban atap yang berat. Semakin beratnya jenis penutup atap yang dipasang, maka kerangka atap pun harus semakin rapat. Semakin rapat, semakin baik. Ini merupakan nilai tambahan bagi kekuatan fondasi bangunan, tapi jika dilihat dari sudut estetika, kerapatan kerangka baja ringan ini dapat merusak keindahan bangunan. Terutama pada bangunan minimalis yang menggunakan sebagian atap transparan. Kerangka atap yang menggunakan baja ringan harus dilapisi menggunakan plafon untuk menutup kerangka yang terlihat berantakan.

4. Rentan Roboh Jika Tidak Teliti

Atap baja ringan menggunakan sistem berbentuk jaring untuk bisa membangun atap yang kuat dan tahan lama. Akan tetapi, jaring dan kerangka ini lah yang dapat sangat berbahaya jika tidak diperhitungkan dengan benar. Saat membangun, harus tetap menghitung dan mempertimbangkan sifat baja yang dapat menyusut dan memuai, walaupun baja tipe ringan tidak sefleksibel baja konvensional. Kegagalan dalam menghitung konstruksi atap bangunan dapat menyebabkan kegagalan yang menyeluruh sehingga atap bisa roboh.

5. Tidak Bisa Diekspos Bila Tidak Rapi

Berbeda dengan kerangka kayu, atap baja ringan tidak bisa dibuka secara transparan. Ini dikarenakan berbagai macam hal:

- tampilannya yang tidak rapi dapat merusak estetika fasad rumah.

- materialnya yang terpapar cahaya matahari secara langsung akan membuat rumah terasa panas karena besinya yang menguap.

Semua atap baja ringan ditutupi oleh kayu atau genteng agar terlindungi dari panas dan juga terlihat lebih rapi.

6. Bahan Mudah Panas

Dibandingkan dengan atap berbahan kayu dan tripleks, atap berbahan baja tentu saja akan lebih menyerap panas. Hal ini akan tentu saja akan membuat bangunan menjadi lebih panas. Rangka baja ringan cocok di area yang sering hujan.

7. Tidak Semua Tukang Bisa Memasang

Sumber daya manusia yang bisa diandalkan untuk memasang atap ini masihlah sedikit. Banyaknya tukang yang belum familiar dengan prosedur pemasangan atap galvalum membuat biaya pemasangan menjadi mahal. Bila dibandingkan dengan pemasangan atap dengan material kayu atau triplek.

8. Rangka Atap Baja Ringan Perlu Perhitungan yang Teliti.

Jika ada bagian yang memiliki salah perhitungan atau salam dalam proses pemasangannya, maka bagian-bagian atap yang lain akan terkena imbasnya. Oleh karena itu, rangka atap baja ringan perlu pengerjaan yang lebih teliti dibandingkan material lainnya. Pengerjaan rangka atap baja ringan perlu dibuat gambar kerjanya terlebih dahulu agar atap bisa dibangun dan berfungsi dengan baik.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memakai Baja Ringan

1. Sesuaikan Rangka Baja ringan dengan Model Atap

Rangka baja ringan bisa dibentuk menyesuaikan variasi model atap yang diinginkan. Namun, pembentukan rangka dari atap baja ringan harus disesuaikan dengan beban yang akan ditumpu. Untuk memastikan kekuatan rangka desain atap dari baja ringan, harus dibuat jarak yang cukup rapat antar baja ringan supaya bisa menopang beban dengan sempurna, baiknya maksimal kerenggangan antar baja ringan adalah 150 cm.

2. Sesuaikan Rangka Baja Ringan dengan Jenis Penutup Atap

Sesuaikan penggunaan penutup atap karena semakin berat bobot penutup atap, semakin banyak baja ringan yang harus digunakan.

3. Cek Kualitas Baja Ringan

Kualitas dari baja ringan bisa dilihat dari nilai tegangan tarikan. Setidaknya, baja ringan yang kamu pilih memiliki nilai tegangan tarikan 550 Mpa sehingga kokoh untuk menopang berbagai jenis atap.

Selain itu, penghitungan kualitas baja ringan juga menggunakan SAE grade sebagai patokan, di mana baja ringan dengan kualitas terbaik memiliki nilai SAE grade 980. Perlu kamu ketahui, semakin kecil nilai tegangan maka menunjukan bahwa tarikan baja ringan semakin rendah sehingga mempengaruhi kekuatan dalam menopang beban.

Pengecekan kualitas baja ringan juga bisa dilakukan dengan melihat lapisan anti korosi yang digunakan. Di pasaran, terdapat baja ringan yang dilapisi zinc (galvanis) atau lapisan aluminium zinc (galvalume). Untuk baja ringan dengan lapisan zinc umumnya dijual dengan harga murah, tahan terhadap campuran semen, namun tidak tahan terhadap air garam.

Sementara itu, baja ringan dengan lapisan galvalume lebih tahan terhadap zat-zat korosif namun tidak tahan terhadap semen, umumnya banyak digunakan pada bangunan yang terletak di kawasan pantai.

4. Perhatikan Sistem Penguat Pada Baja Ringan

Baja ringan memiliki bentuk yang jauh lebih tipis ketimbang baja konvensional. Hal ini menyebabkan baja ringan jauh lebih fleksibel untuk dipasangkan ke berbagai bentuk atap. Akan tetapi sifatnya yang tipis mempengaruhi kekakuan baja ringan karena meskipun sangat kokoh dalam menopang beban, namun berisiko melengkung bahkan roboh jika pemasangannya tidak tepat. Saat memilih baja ringan, baiknya turut menyiapkan batang penyangga atau bracing dalam jumlah yang memadai sesuai jumlah baja ringan yang akan digunakan.

5. Pilih Baja Ringan Pre-fabrikasi

Metode pre-fabrikasi merupakan model pemasangan baja ringan yang sebelumnya sudah dipotong-potong oleh pabrik. Dengan memilih baja ringan model pre-fabrikasi, para tukang bisa bekerja lebih efisien karena tak perlu melakukan penghitungan dan pengukuran manual sewaktu memasangnya. Selain itu, pemilihan baja ringan pre-fabrikasi juga memiliki jaminan rapi dan akurat.

6. Pilih Baja Ringan dengan Dukungan Garansi

Hal penting lainnya, pastikan bahwa baja ringan yang dibeli dilindungi oleh dukungan garansi. Garansi baja ringan tersebut tak hanya berlaku untuk pemakaian dan instalasi saja, melainkan garansi produksi yang menyatakan bahwa ketahanan baja ringan telah diuji coba sesuai keterangan nilai tegangan tarikan yang dilampirkan.

source:

bildeco.com

99.co

dekoruma.com

Wood Plastic Composite (WPC)

WPC merupakan kepanjangan dari wood plastic composite, yang secara bahasa dapat diartikan sebagai komposit kayu plastik. Composite sendiri dapat diartikan sebagai campuran. Jadi, WPC adalah campuran antara kayu dan plastik. WPC merupakan sebuah material baru yang tersusun dari elemen kayu dan plastik yang dilebur menjadi satu dan membentuk sebuah material baru, yaitu WPC.

WPC pertama kali diperkenalkan dan digunakan sebagai material decking pada awal 1990-an. Para produsennya mengklaim bahwa material ini lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai pengganti kayu solid. WPC digunakan secara luas di Amerika Utara mulai dari pelapis lantai dek outdoor, papan kayu bangku taman, penutup dinding, kusen pintu dan jendela, bahkan sebagai indoor furniture.

WPC dibuat sebagai usaha mengurangi penggunaan material kayu solid sebagai material bahan bangunan. WPC adalah alternatif pengganti kayu masa kini. Harga kayu yang semakin meningkat dan eksploitasi penggunaan kayu membuat harus mulai melestarikan kayu.

WPC dibuat dari campuran antara adonan bubur kayu dengan termoplastik seperti PE (polyethylene), PP (polypropylene), PVC (polyvinyl chloride), PLA (polylactic acid), dan sebagainya. WPC dibentuk dengan mencampur partikel kayu dengan resin plastik yang dipanaskan dan dicetak menggunakan sistem injection molding.

WPC dibuat dengan komposisi serat plastik 50% dan serbuk kayu 50%. WPC dapat memberikan kekuatan dan keindahan yang menyerupai kayu dengan daya tahan dan kelebihan serta keunggulan polimer atau plastik.

Jenis-Jenis dari WPC atau Kayu Komposit

1. Kayu komposit hollow (WPCH: Wood Plastic Composite Hollow)

Kayu ini dikatakan hollow karena di dalam kayunya terdapat lubang yang hampir mirip dengan besi hollow. Kayu ini biasanya dimanfaatkan untuk pagar halaman, lantai teras dan juga atap untuk gazebo. Harga perkilo dari kayu ini di Indonesia biasanya sekitar kurang lebih 50 ribuan.

2. Kayu komposit Solid (WPCS)

Biasanya jenis kayu komposit solid ini dibuat berbentuk papan, baik lurus maupun lengkung. Jadi, kayu jenis ini bisa dimanfaatkan untuk bangunan layaknya bahan bangunan biasa. Bisa di aplikasikan untuk Lantai, Dinding, Pagar. Plafon dan Partisi

Kelebihan WPC:

- Bisa didaur ulang untuk diproduksi kembali

- Memiliki berbagai macam ukuran panel berbeda

- Bisa digunakan untuk di   dalam dan di luar rumah

- Lebih tahan api dibanding produk serupa lainnya.

- Api hanya menyala di satu titik dan tidak menyebar.

- Daya tahan yang tinggi terhadap benturan dan abrasi

- Memiliki kestabilan dimensi yang baik

- Tidak akan mengembang bila berada di area lembab

- Kemungkinan retak sangat kecil

- Daya tahan yang tinggi terhadap air dan bahan kimia rumah tangga

- Daya tahan yang baik terhadap rayap, jamur dan hama

- Pada umumnya lebih murah dibanding kayu

- Terbaik untuk investasi jangka panjang

- 100% dapat di daur ulang

- Secara estetika, WPC memiliki desain yang mendukung keindahan rumah

- Warna tidak cepat memudar

Kekurangan WPC:

- Hanya memiliki sedikit pilihan warna

- Kurang ramah lingkungan. Walaupun dapat didaur ulang kembali, material WPC menggunakan polimer berbahan dasar minyak bumi, yang termasuk bahan yang tidak-terbarukan. Beberapa jenis termoplastik yang digunakan, belum bisa diurai secara alami.

- Komponen polimernya kurang tahan radiasi sinar ultra-violet (UV).

- Kekuatan bahan dan tingkat kekerasannya lebih rendah dari material kayu solid.

- Ketahanan terhadap api lebih rendah daripada material kayu solid, karena sifat polimer plastik yang cenderung lumer saat terkena panas tinggi.

Cara Pemasangan WPC

A. Cara Pemasangan Lantai Outdoor :

  1. Pemasangan antara rangka atau joist diberi jarak 30-35cm
  2. Bila pemasangan ingin dimatikan ke lantai, rangka (joist) langsung  dibor atau disekrup ke lantai
  3. Bila rangka atau joist sudah terpasang, kemudian pasang decking di atas rangka atau joist. Apabila rangka atau joist terpasang vertikal, maka decking harus  terpasang horizontal, begitu juga sebaliknya.
  4. Jarak antara decking dengan decking (Nat) harus diberi jarak 5-7 mm untuk menghindari kelembaban pada saat terkena air atau hujan.
  5. Pemasangan plastic clip untuk decking diberi jarak 30 cm

B. Cara Pemasangan Dinding Indoor :

  1. Pasang terlebih dahulu besi hollow atau kayu kaso pada permukaan dinding dan beri jarak sekitar 40 cm
  2. Pasang dinding panel ke besi hollow atau kayu kaso secara berlawanan. Jika pemasangan besi hollow atau kayu kaso vertical, maka pemasangan dinding panel horizontal. Begitu pula sebaliknya.
  3. Pemasangan dinding panel ke besi hollow atau kayu kaso menggunakan paku atau baut, dengan cara mengaitkan paku pada dinding panel pertama  (agar paku atau baut tidak terlihat)
  4. Jika pemasangan dinding panel memakai lem kayu, maka lapisi dinding panel dengan lem kayu dan rekatkan pada besi hollow atau kayu kaso

Catatan: Pemasangan dinding panel sama dengan pemasangan kayu biasa yang dapat dipotong dengan gergaji dan dapat dipaku.

Jenis Atap dan Standar Kemiringan Atap

Sudut kemiringan atap merupakan hal yang penting untuk diperhatikan saat membangun atau merenovasi atap pada bangunan. Atap tidak akan berfungsi baik sebagai pelindung rumah dari panas atau hujan jika sudut kemiringannya salah

Karena jika terlalu miring, atap akan mudah melorot dan jika terlalu landai, air hujan tidak akan mengalir lancar. Seringkali masalah bocornya atap rumah bukan karena genteng yang rusak tapi karena salah menerapkan standar kemiringan atap yang ideal.

1. Atap Dak

Kemiringan pada atap dak bisa dibuat nol derajat, asal pengecorannya benar. Namun jika ingin dibuat miring sesuai dengan bentuk rumah juga tidak masalah.

2. Atap Beton

Tidak sedikit rumah yang menggunakan atap beton, karena daya tahannya yang kuat. Standar kemiringan yang idealnya adalah 30 sampai 35 derajat.

3. Atap Asbes / Seng

Atap asbes merupakan atap dengan proses pemasangan yang mudah dan tidak rawan bocor. Sudut kemiringan atap yang ideal untuk asbes ialah minimal 15 derajat dan maksimal 25 derajat

4. Atap Genteng Metal

Genteng metal termasuk jenis atap yang ringan, karena hanya berbobot sekitar 25 – 75 kg per m2. Sedangkan genteng keramik berbobot kurang lebih 375 kg per m2. Standar kemiringan yang ideal untuk atap ini ialah 25 sampai 35 derajat.

5. Atap Genteng Keramik

Atap genteng keramik merupakan jenis atap yang mampu meredam panas dengan baik. Atap ini juga sudah banyak digunakan pada berbagi jenis bangunan. Sudut kemiringan ideal untuk atap ini ialah 30 derajat.

6. Atap Spandek

Atap Spandek bersifat ringan dan tahan lama, karena atap ini terbuat dari zincalume yang diolah dengan teknologi modern . Standar kemiringan ideal untuk atap ini ialah 5 sampai 60 derajat.

source:

https://rangkaatapbajaringanbogor.com/6-jenis-atap-dan-standar-kemiringan-atap-yang-ideal

Quick Sale

Online Booking